
Formula E kembali menjadi magnet utama bagi Jakarta saat menggelar Jakarta E‑Prix 2025 di Ancol Beach Circuit pada Sabtu, 21 Juni. Lomba balap mobil listrik ini menarik sejumlah besar pebalap ternama seperti Oliver Rowland, Jake Dennis, dan Robin Frijns, meskipun Sam Bird sempat tertahan di Abu Dhabi akibat gangguan penerbangan, menjadikan suasana pelaksanaan semakin dinamis — dilansir dari media setempat .
Sejak pagi, sirkuit telah riuh dipadati persiapan: sesi latihan bebas, simulasi kualifikasi, hingga simulasi pit stop. Genangan hujan ringan menambah tantangan teknis bagi pebalap dalam mengendalikan mobil Gen3 Evo. Penyelenggara pun siaga terhadap potensi cuaca ekstrem. Namun, hujan tidak menyurutkan antusiasme penonton, yang datang sejak sesi latihan demi menikmati kemegahan balapan listrik pertama kali dalam dua musim terakhir.
Jakarta E‑Prix juga memadukan teknologi dan gaya hidup dengan hiburan urban: DJ set di panggung outdoor, simulator realistik untuk pengunjung, bazar makanan kreatif, dan zona edukasi ramah lingkungan. Komitmen terhadap keberlanjutan terlihat nyata, mulai dari kampanye penanaman pohon, aksi bersih-bersih pantai, hingga penggunaan gelas biodegradable selama event .
Demi menjaga arus lalu lintas yang lancar, Dinas Perhubungan DKI telah menyiapkan lintasan khusus Transjakarta Corridor 2E yang menghubungkan Ancol dengan pusat kota. Di sektor kendaraan umum, sistem satu arah diberlakukan dari kawasan Pademangan untuk mencegah kemacetan parah selama event berlangsung. Strategi transportasi ini menjadi ujian bagi integrasi moda publik di ibu kota .
Di luar hiruk-pikuk sirkuit, Sabtu juga menjadi hari perayaan ulang tahun Jakarta ke-498. Puncaknya dipusatkan di kawasan Monas dan Kota Tua, dengan festival kebudayaan yang memikat publik. Wayang kulit, pertunjukan tari kontemporer, hingga pameran kerajinan lokal menyemarakkan suasana. Jakarta Fair pun masih berlangsung di JIExpo Kemayoran, menawarkan wahana budaya, hiburan keluarga, dan perdagangan selama sebulan penuh .
Namun, di balik gegap gempita perayaan, kualitas udara Jakarta tetap menjadi perhatian. Berdasarkan pemantauan dari IQAir dan BMKG, konsentrasi polutan PM2.5 berada di kategori “tidak sehat”, sehingga disarankan warga—terutama anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan—agar tetap waspada dan menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan . Pejuang lingkungan berharap momentum E‑Prix dan peremajaan transportasi publik dapat mendorong strategi pengendalian polusi yang lebih kuat.
Akhir pekan di Jakarta ini menjadi medan lomba ide: tentang mobilitas, hiburan, dan tantangan publik urban. Mobil listrik yang melaju cepat, gelombang budaya, dan lalu lintas kota ternyata menuntut keseimbangan yang rumit. Di layar annal kota, Jakarta dipetakan bukan hanya sebagai medan perayaan besar, tetapi juga sebagai medan uji untuk ketahanan layanan publik dan keberlanjutan ekologis di tengah hingar budaya metropolitan.